SBY
Berharap DPR Setujui Usulan Bantuan Langsung Tunai
Selasa, 30 April 2013, 18:59 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan DPR RI dapat segera menyetujui usulan
dana bantuan langsung kepada masyarakat terkait rencana kebijakan kenaikan
harga bahan bakar minyak bersubsidi.
"Kenaikan harga BBM dilakukan setelah dana bantuan kepada masyarakat tidak
mampu siap. Ini memerlukan persetujuan DPR," kata Presiden dalam akun
twitternya, @SBYudhoyono, di Jakarta, Selasa sore.
Kepala negara mengatakan pihaknya berharap DPR RI dapat menyetujui bantuan itu
pada Mei 2013 ini. "Saya berharap Mei 2013 DPR menyetujui usulan
pemerintah sehingga bantuan langsung kepada masyarakat telah tersedia,"
katanya
Sebelumnya saat membuka Musrenbangnas di Jakarta, Selasa pagi, Presiden
mengatakan pengurangan subsidi melalui kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi
diharapkan mampu mengamankan fiskal dan APBN. Presiden mengatakan pemerintah
akan memberlakukan kebijakan harga BBM bersubsidi baru setelah RAPBN-P 2013
yang di dalamnya terdapat anggaran untuk bantuan langsung dan kompensasi bagi
masyarakat miskin disetujui oleh DPR RI.
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/30/mm2hb4-sby-berharap-dpr-setujui-usulan-bantuan-langsung-tunai
PEMBAHASAN
Kondisi perekonomian Indonesia
dapat diukur dengan menggunakan beberapa indikator, diantaranya dengan pendapatan
nasional dan Produk Domestik Bruto (PDB). Pendapatan nasional dan PDB yang
tinggi menandakan kondisi atau pertumbuhan perekonomian suatu negara tersebut
baik atau tinggi.
Kebijakan Fiskal adalah suatu
kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi
lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang
beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan
belanja pemerintah. Hal ini berkaitan dengan artikel diatas yaitu pemerintah
mengeluarkan kebijakan fiskal dengan menaikkan harga BBM, kemudian memberikan
bantuan kepada rakyat miskin berupa program Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Presiden mengatakan pengurangan subsidi melalui kebijakan menaikkan harga
BBM bersubsidi diharapkan mampu mengamankan fiskal dan APBN.”
Pernyataan tersebut berkaitan
dengan tujuan kebijakan fiskal. Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar
dan memperkecil pengeluaran pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan
jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat
pendapatan nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N). Hal ini berkaitan
dengan artikel diatas yaitu pemerintah menstabilkan perekonomian negara dengan
memperkecil pengeluaran (G). Pemerintah memeperkecil pengeluaran dengan cara
mengurangi subsidi melalui kebijakan
menaikkan harga BBM. Kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli
masyarakat, tetapi karena BBM sangat dibutuhkan oleh masyarakat maka otomatis
masyarakat akan tetap membeli BBM meskipun harga BBM tersebut naik. Hal ini
akan berdampak positif bagi kestabilan pendapatan nasional.
"Kenaikan harga BBM dilakukan setelah dana bantuan kepada masyarakat
tidak mampu siap. Ini memerlukan persetujuan DPR," kata Presiden dalam
akun twitternya, @SBYudhoyono, di Jakarta, Selasa sore.
Penyataan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah menaikkan harga BBM setelah
dana bantuan atau subsidi terhadap BBM tidak mampu diberikan lagi oleh
pemerintah. Sehingga pemerintah
mengurangi subsidi terhadap BBM yang mengakibatkan harga BBM meningkat. Dengan
meningkatnya harga BBM, diharapkan kondisi perekonomian negara stabil kembali.
Kenaikan harga BBM akan berdampak positif terhadap perekonomian makro,
namun akan berdampak negatif terhadap perekonomian mikro. Akibat naiknya harga
BBM, maka harga seluruh bahan-bahan pokok juga akan meningkat, hal ini
dikarenakan ongkos kirim mobil angkutan barang yang tinggi. Hal ini juga akan
mengakibatkan perusahaan-perusahaan dalam negara menurunkan output
industri mereka karena harga input naik. Selain itu banyak perusahaan yang
mengalami kerugian, untuk mengatasi hal tersebut maka banyak pula perusahaan
yang mengurangi jumlah pekerja atau jumlah karyawan mereka agar dapat
meningkatkan produksi kembali. Masyarakat menengah ke bawah akan kesulitan
untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka sehari-hari. Sehingga diperlukan
kebijakan pemerintah, agar perekonomian mikro tidak terganggu.
Dalam artikel ini selain menaikkan
harga BBM, kebijakan fiskal lainnya yang dilakukan pemerintah yaitu mengadakan
program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan kepada masyarakat miskin
akibat naiknya harga BBM. Dengan adanya program Bantuan Langsung Tunai (BLT),
maka akan membantu masyarakat miskin untuk membeli kebutuhan pokok yang
harganya ikut melonjak.
Jenis-jenis kebijakan fiskal jika
ditinjau dari sisi teori, yaitu terdiri dari kebijakan anggaran pembiayaan fungsional (functional finance), kebijakan
pengelolaan anggaran (the finance budget approach), dan kebijakan stabilisasi anggaran otomatis (the
stabilizing budget). Kebijakan anggaran pembiayaan fungsional (functional
finance) adalah kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dengan melihat
berbagai akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional dan bertujuan untuk
meningkatkan kesempatan kerja. Kebijakan pengelolaan anggaran (the finance
budget approach) adalah kebijakan untuk mengatur pengeluaran pemerintah,
perpajakan, dan pinjaman untuk mencapai ekonomi yang mantap. Sedangkan kebijakan
stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget) adalah kebijakan yang
mengatur pengeluaran pemerintah dengan melihat besarnya biaya dan manfaat dari berbagai
program. Tujuan kebijakan ini adalah agar terjadi penghematan dalam pengeluaran
pemerintah.
Bantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan kebijakan stabilisasi anggaran
otomatis (the stabilizing budget) karena mengatur pengeluaran pemerintah dengan
memanfaatkan program. Dengan adanya program BLT bagi masyarakat miskin, maka
akan terjadi penghematan dalam pengeluaran pemerintah. Pemerintah hanya
mengeluarkan anggaran untuk masyarakan
miskin saja sebagai pengganti dari pengurangan subsidi pada BBM.
Berdasarkan hal tersebut, pemerintah
sudah tanggap dalam mengembalikan kondisi perekonomian yang stabil. Kebijakan
yang dilakukan pemerintah tersebut dapat berdampak positif bagi perekonomian
mikro dan perekonomian makro. Diharapkan kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah dapat berjalan dengan penuh tanggung jawab, dalam tanda kutip “tidak
ada kegiatan korupsi” dalam program
tersebut. Namun kita tau bahwa tidak semua masyarakat setuju dengan kebijakan
pemerintah dalam menaikkan harga BBM, hal ini tentunya dikeluhkan oleh
masyarakat menengah yang tidak berhak mendapatkan BLT. Oleh karena itu
penerapan suatu kebijakan juga harus serasi atau sesuai dengan keinginan
mayarakat. Dengan demikian kesejahteraan suatu negara dapat nikmati oleh
seluruh masyarakat tanpa ada unsur negatif dalam penerapan kebijakan itu sendiri.
"Kenaikan harga BBM dilakukan setelah dana bantuan kepada masyarakat tidak mampu siap. Ini memerlukan persetujuan DPR," kata Presiden dalam akun twitternya, @SBYudhoyono, di Jakarta, Selasa sore.
Kepala negara mengatakan pihaknya berharap DPR RI dapat menyetujui bantuan itu pada Mei 2013 ini. "Saya berharap Mei 2013 DPR menyetujui usulan pemerintah sehingga bantuan langsung kepada masyarakat telah tersedia," katanya
Sebelumnya saat membuka Musrenbangnas di Jakarta, Selasa pagi, Presiden mengatakan pengurangan subsidi melalui kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi diharapkan mampu mengamankan fiskal dan APBN. Presiden mengatakan pemerintah akan memberlakukan kebijakan harga BBM bersubsidi baru setelah RAPBN-P 2013 yang di dalamnya terdapat anggaran untuk bantuan langsung dan kompensasi bagi masyarakat miskin disetujui oleh DPR RI.