Sunday 16 April 2017

Bisnis Online = Kerja Manusia Digantikan oleh “ROBOT”

Bisnis online. Suatu kegiatan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia saat ini. Jual beli online memang benar-benar memberikan kemudahan, baik bagi pembeli maupun penjualnya. Transaksinya cukup melalui media internet. Lagi-lagi internet sangat berperan dalam keberlangsungan hidup kita di era yang modern ini. Internet bukan hanya sebagai sumber informasi, sarana komunikasi, tetapi juga bisa digunakan pebisnis untuk mempromosikan usahanya agar semakin terkenal dan memikat banyak konsumen.


Ada banyak media sosial yang bisa digunakan untuk melakukan bisnis online, diantaranya adalah Facebook, Twitter, dan Instagram. Bahkan saat ini sedang marak adanya platform toko online yang sudah terpercaya keamannya seperti Tokobagus, Tokopedia, Elevenia, Traveloka, Shopee, Go jek dan masih banyak lagi. Adanya sarana untuk jual beli online memberikan peluang bagi masyarakat awam yang tidak mengerti bisnis untuk mencoba menjual barang dan mempromosikan jasanya. Orang bahkan tidak perlu modal besar untuk memulai bisnisnya. Cukup dengan bermodalkan pulsa internet dan akun media sosial, kita bisa menjadi reseller suatu barang dan mendapatkan keuntungan dengan cara mark up harga. Kita juga bisa menawarkan jasa seperti menulis artikel online, design online, dan jasa lainnya.  

Di era yang modern ini, sangat mudah bagi kita untuk menghasilkan uang. Bisnis online memang banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat luas khususnya bagi penjual dan pembeli yang bersangkutan, tetapi ada juga pihak yang merasa bahwa bisnis online memberikan dampak negatif.

Apa dampak positifnya?
1)        Transaksi mudah dan praktis
Jika dilihat dari transaksinya, jual-beli online terbilang mudah dan praktis. Mudah karena pembeli hanya tinggal memilih barang melalui gambar yang diposting oleh pebisnis online, lalu tinggal klik ‘pesan sekarang’ dan barang bisa langsung diantar atau bisa juga menghubungi penjual melalui kontak yang sudah disediakan.

Praktis, bagi penjual tidak perlu repot-repot menunggu toko seharian, memajang atau menyusun barang di toko seperti penjual konvensional. Pembeli juga tidak perlu menghabiskan banyak tenaga untuk berkeliling mencari toko yang menjual barang yang diinginkannya. Pembeli hanya perlu menggunakan mata yang jeli dan tenaga jari untuk memilih barang yang tepat dengan harga yang sesuai. Pembayarannya pun cukup mudah, bisa dengan cara transfer di ATM terdekat atau bagi yang punya M-Banking hanya perlu menggerakan jari-jemari tangannya di handphone. Mudah dan praktis bukan? Lelah kaki teratasi dan tidak membuang-buang banyak waktu. Belanja bisa dilakukan dimana saja. Di rumah, di kantor, atau bahkan saat sedang berada di angkutan umum sekalipun.

2)        Menjangkau pasar yang lebih luas
Ini dia, hal yang paling disukai pebisnis online. Mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas daripada pebisnis konvensional. Bagi yang punya follower ratusan di Instagram dan teman ribuan di Facebook pasti tergerak hatinya untuk memulai bisnis online. Dengan mem-posting gambar barang yang akan dijual pada akun media sosial yang selalu aktif, pasti para pembeli online akan berbondong-bondong untuk berbelanja. Apalagi kalau harganya miring

3)        Tidak membutuhkan modal besar
Bisnis online dapat mengurangi biaya produksi dan penyewaan toko sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar. Selain itu juga akan mengurangi ongkos jalan bagi pembeli.

4)        Banyak pihak yang merasakan keuntungannya
Tak hanya penjual dan pembeli yang merasakan keuntungan dari adanya bisnis online. Jual-beli online pasti melibatkan jasa transfer uang untuk pembayarannya. Dengan adanya jasa transfer atau pengiriman uang lewat bank, maka resiko kehilangan uang yang akan dikirim tidak akan mungkin terjadi. Tentu saja transfer uang melalui bank akan memberikan keuntungan bagi pihak bank itu sendiri. Pihak bank jelas akan memperoleh penghasilan dari biaya pengiriman uang tersebut.

Selain jasa transfer uang, jasa kurir juga sangat dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis online. Semakin banyak pebisnis online, semakin banyak pula jasa kurir yang dibutuhkan sehingga lapangan pekerjaan sebagai jasa kurir semakin terbuka lebar.

Bisnis online, khususnya yang bergerak di bidang fashion juga akan memberikan keuntungan bagi para model yang cantik dan tampan. Mereka pasti kebanjiran job sebagai endorsement suatu barang yang dijual oleh pebisnis online. Pembeli akan tertarik dan percaya dengan kualitas barang yang dijual apabila yang mempromosikan barangnya adalah seorang model atau artis.

Endorsement  yang dilakukan oleh artis Zaskia Adya Mecca

5)        Memicu pemikiran kreatif
Bisnis online memiliki cakupan yang sangat luas. Kita bisa menjual barang atau mempromosikan jasa apa saja. Barang atau jasa yang ditawarkan secara online sebisa mungkin harus unik atau anti mainstream supaya tidak kalah saing dengan pebisnis online lainnya. Sebagai contoh jasa transportasi online misalnya, bisnis transportasi online saat ini menunjukkan perkembangan yang pesat. Mulai dari jasa transportasi online yang menggunakan motor (Go Jek) lalu merembet ke jasa taxi online (Grabbike). Ada lagi platform yang tak kalah unik seperti Traveloka, Agoda, Blibli, dan Pegipegi yang menyediakan jasa pemesanan hotel, tiket pesawat, dan tiket kereta api. Kita sudah tidak perlu menggunakan cara kuno lagi dengan menghubungi travel agent. Dengan melakukan bisnis online, usaha apapun bisa dikembangkan selagi kita bisa memunculkan ide-ide baru yang unik dan kreatif sehingga laku di pasaran dan bisa mendapat rating yang bagus.



Lalu apa dampak negatifnya? Adakah solusinya?

1)        Pelaku bisnis konvensional merasa dirugikan
Akhir-akhir ini marak terjadi bentrok antara ojek konvensional dengan ojek online. Ojek konvensional merasa dirugikan karena penghasilannya berkurang. Penumpang lebih memilih ojek online karena lebih mudah pemesanannya daripada harus mendatangi pangkalan ojek ketika akan menggunakan jasa ojek konvensional. Persaingan antar bisnis memang suatu hal yang wajar, tetapi bukan berarti saling bentrok dan menjatuhkan. Semua itu tergantung bagaimana cara kreatif kita untuk bersaing secara sehat. Semakin kreatif pemikiran untuk memajukan usaha kita, maka semakin berhasil bisnis kita dalam mengalahkan jutaan pesaing di luar sana. Kita semua tau bahwa perkembangan teknologi di bumi ini semakin pesat, mau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan zaman supaya bisa bersaing secara seimbang.

2)        Membuka kesempatan adanya penipuan
Bisnis online yang tidak terpantau akan membuka kesempatan terjadinya penipuan sehingga terjadi kerugian besar bagi pembeli. Adanya penipuan menimbulkan ketidakpercayaan dalam membeli barang secara online. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya penipuan, pembeli harus berhati-hati saat berbelanja online dengan memperhatikan keaslian akun bisnis online serta informasi lengkap tentang akun bisnis online tersebut.

3)        Pergeseran dari media sosial ke platform toko online
Saat ini banyak pebisnis online yang telah sukses mengembangkan pasarnya melalui media sosial (seperti Facebook dan Instagram) memilih untuk beralih membuat akun baru di platform toko online. Semakin banyaknya platform toko online membuat pebisnis online kewalahan mengelola akun-akunnya.
Media Sosial
Platform Toko Online

4)        Efek jangka panjang: Kerja manusia digantikan oleh teknologi
Jadi ingat film Doraemon yang berjudul Labirin Kaleng. Film itu bercerita tentang manusia di abad ke-22 yang membuat robot agar dapat berfungsi layaknya manusia untuk membantu pekerjaan-pekerjaan manusia. Lalu ada seorang ilmuwan yang membuat robot yang lebih canggih, robot itu dapat berpikir dan bekerja selayaknya ilmuwan untuk membantu sang ilmuwan dalam menciptakan penemuan-penemuan baru.

Teknologi akan merajai dunia seperti di film Doraemon

Robot itu lalu menciptakan sebuah alat transportasi yang membuat manusia tak perlu repot-repot berjalan, bernapas, bahkan buang air besar lagi. Manusia menjadi bergantung pada alat tersebut sehingga membuat mereka lumpuh karena tak pernah menggunakan kakinya lagi. Robot itu kemudian berubah menjadi jahat karena terlalu sempurna. Ia diciptakan dengan akal dan ingin menguasai dunia, memperjuangkan kasta robot yang bukan sekedar pembantu manusia. Robot itu lalu menculik dan memusnahkan manusia.



Akankah jasa kurir digantikan oleh teknologi? Akankah pengelola akun bisnis online digantikan oleh teknologi? Akankah semua kerja manusia digantikan teknologi seperti dalam film Doraemon? Tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa terjadi seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Manusia semakin banyak memunculkan ide-ide barunya untuk bersaing, menguasai bisnis, dan meraup banyak keuntungan. Manusia menguasai dunia dengan cara menciptakan teknologi yang memudahkan mereka hingga sampai pada suatu titik dimana manusia menjadi tidak berguna. Teknologi yang akan berbalik memperbudak manusia.  

Sunday 5 March 2017

Waktu Shubuh


Di pagi yang ke sekian kalinya, aku melihat langkah seorang pemuda menapaki jalan berbatu. Sepasang sandal jepit berwarna biru menghiasi langkahnya yang pasti.  Pandangannya menatap fokus ke arah tujuannya. Di balik jendela ruang tamu ini, dia tak akan tahu kalau sebenarnya aku selalu memperhatikan langkahnya yang hendak menuju surau untuk melaksanakan shalat shubuh berjamaah.
“Sari, selepas shalat shubuh segeralah pergi ke pasar.” Mamak mengagetkan ku dari belakang. Sepertinya aku ketahuan sedang mengintip seseorang dari balik jendela.
“I’ya Mak.” Aku menjawab singkat. Kegugupan pasti terlihat dari raut wajah ku.
“Tadi malam Mamak mendapat kabar kalau Mamas mu Wicak akan datang hari ini.” Untungnya Mamak tak membahas perihal siapa yang sedang aku perhatikan di luar sana.
“Mas Wicak? Tumben sekali dia datang di awal ramadhan seperti ini.” Aku senang sekaligus kaget mendengar kabar kalau kakak ku akan datang secepat ini. Anak-anaknya pasti sudah tumbuh besar. Aku sudah membayangkan bagaimana ramai nya rumah ini kalau ketiga anak kembarnya berlari-larian, bertengkar, dan menangis. Ah, aku rindu sekali dengan Mas Wicak. Sudah setahun aku tidak bertemu dengannya. Aku yakin lemak di perut dan lengannya sudah menebal seperti om-om. Mbak Kinan, istrinya juga pasti semakin cantik.
“Tetapi dia tidak datang sendiri.” Mamak memalingkan tatapannya ke arah jendela. Air mukanya tak dapat aku baca.
“Bukannya Mas Wicak tak pernah datang sendiri?” Aku mengernyitkan dahi. “Dia datang bersama anak dan istrinya kan?”
“Tidak, dia datang bersama pemuda dari sana.” Mamak tak berkedip dan tangannya mengepal. Ini sudah yang kesekian kalinya aku melihat sikap beliau seperti ini. “Mamak hanya ingin kau tak berlama-lama sendiri. Ingat usiamu yang sudah hampir kepala tiga. Secepatnya Mamak akan siapkan pernikahanmu.”
“Aku bukannya ingin berlama-lama sendiri…” Aku berkata lirih hampir tak terdengar.
Aku hendak berlalu, namun langkahku terhenti saat mamak membentakku. “Kalau tidak ingin berlama-lama sendiri, lalu kenapa tidak segera?!” Mamak memekik, mata nya melotot. Baru kali ini Mamak membentak dengan kasar kepada ku. “Sudah berapa kali kamu menolak lamaran orang lain Sar?” Nada suara Mamak menurun, terdengar lirih dan parau.
Aku berbalik arah dan segera memeluk Mamak yang sudah meneteskan air mata. “Tolong batalkan kedatangan Mas Wicak dengan pemuda itu Mak.” Aku menghela napas sejenak. “Sebenarnya Sari menyukai salah satu pemuda di kampung ini.”
“Siapa?” Mamak menyeka air matanya dan lekas menatapku.
Dia adalah lelaki yang selalu aku perhatikan di waktu shubuh. Aku mengenalnya saat Mamak mengajakku berkunjung ke rumahnya. Saat itu ibunya sedang sakit keras. Mamak ku menjenguk ibunya karena beliau adalah teman Mamak ku sewaktu kecil.
Aku hampir terkikik saat pertama kali mendengar namanya. “Laksa” adalah nama panggilannya. Bagaimana tidak, setahuku laksa adalah sejenis makanan mi yang berkuah. Ku kira namanya tak sesuai dengan perangainya yang sangar didukung oleh rambut gondrong dan tato bergambar abstrak di lengannya. Namun sepertinya saat itu dia tahu kalau aku sedang menahan tawa akibat mendengar namanya. Matanya lalu menatap mata ku dengan tajam. Tawa ku pun terhenti saat dia menjelasakan perihal nama lengkapnya.
“Aku menyukai pemuda bernama Laksamana Wiratama.” Aku menjawab dengan yakin, namun tak berani menatap Mamak.
“Apa?!” Mamak merenggangkan pelukanku dan menatapku nanar. “Jadi selama ini kau menyukai lelaki pecandu seperti dia?”
Saat pertama kali aku melihat Laksa, tubuhnya memang kurus kering, matanya cekung, dan penampilannya tak jauh berbeda dengan preman. Dari awal aku sudah menyangka kalau dia adalah “pemakai”. Keesokan harinya selepas shubuh, ternyata dugaanku terbukti. Di lorong pasar yang gelap, aku tak sengaja melihat Laksa sedang menyuntikkan jarum suntik di lengannya. 
“Tapi itu dulu Mak, sekarang dia bukan pemakai lagi.” Aku membantah Mamak sambil merengek agar beliau yakin kepada ku.
“Darimana kau tahu kalau dia bukan pemakai lagi?” Mamak mengernyitkan dahi, menunjukkan air muka penasaran. 
“Semua terjawab saat aku melihat dia selalu berjalan ke surau untuk shalat shubuh berjamaah.” Aku kembali mendekap Mamak.
            “Hanya karena itukah?”
            “Aku kira cukup itu saja Mak. Aku yakin arah langkahnya kini bukan lagi menuju lorong-lorong pasar untuk memakai barang haram itu.”
Aku tak pernah sama sekali bertegur sapa dengannya pasca berkenalan di rumahnya kala itu. Tetapi aku selalu memperhatikannya di waktu shubuh. Sudah satu tahun terakhir ini dia tak terlihat lagi di lorong pasar. Kini langkahnya terlihat jelas, di bawah lampu jalan yang temaram dia langkahkan kakinya menuju rumah-Nya.
“Lalu apa kata orang nanti?”
“Pedulikah kata orang? Ini perkara kebahagiaanku Mak, bukan kebahagiaan orang lain.”
“…”. Hening. Mamak terdiam tak memberi jawaban.
Lalu beliau menghamburkan tubuhnya ke tubuhku, memelukku erat sambil berbisik “Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan Mamak juga nak.”


(Bandar Lampung, 21 September 2016)