Perpisahan mana yang tidak menyakitkan?
Bukankah perpisahan selalu menyakitkan ya? Sekalipun perpisahan hanya terjadi karena beda tempat
tinggal, perpisahan karena pindah sekolah, perpisahan karena pergi jauh
walaupun cuma sesaat pun semuanya sama saja kan? Menyakitkan!
Manusia mana yang tidak meneteskan air mata
saat perpisahan?
bisa saja orang yang terlihat tegar berpura-pura menyembunyikan tangisannya, padahal ia sendiri meneteskan air mata dalam hati. Bukan lagi mata bengap yang ia dapatkan, tapi sesak di hati yang lebih menyakitkan. Ya, bengap hatinya.
bisa saja orang yang terlihat tegar berpura-pura menyembunyikan tangisannya, padahal ia sendiri meneteskan air mata dalam hati. Bukan lagi mata bengap yang ia dapatkan, tapi sesak di hati yang lebih menyakitkan. Ya, bengap hatinya.
Kebaikan? Mengapa kebaikan selalu
diletakkan di akhir? Saat perpisahan?
Bukankah kebaikan seharusnya selalu ada di
setiap awal, proses, serta akhir?
kasihan sekali ya, “kebaikan” selalu mendapat giliran di akhir proses.
kasihan sekali ya, “kebaikan” selalu mendapat giliran di akhir proses.
Mungkin saat ini kebaikan cuma jadi alasan
untuk mengakhiri. :)